Matan
Tuhfatul Athfal
النون الساكنة والتنوين
Hukum Nun Sukun dan
Tanwin
Oleh: Nurbaiti
النون الساكنة والتنوين
Hukum
Nun Sukun dan Tanwin
لِلـنُّــونِ إِنْ تَسْـكُنْ وَلِلتّـَنْوِينِ * أَرْبَـعُ أَحْكَـامٍ فَخُـذْ تَبْـيِـيـنِـي
Nun
sukun dan tanwin memiliki empat hukum
Maka
perhatikanlah penjelasanku
فَـالأَوَّلُ الإظْـهَارُ قَـبْـلَ أَحْـرُفِ *
لِلْحَـلْـقِ سِـتٍ رُتِّبَتْ فَلـتَـعْرِفِ
Pertama, Izhar (jika ada nun sukun atau
tanwin) berada sebelum enam huruf halqi (yaitu makhraj atau tempat keluarnya
huruf itu berasal dari tenggorokan)
dan letaknya tersusun, maka ketahuilah
huruf-hurufnya.
هَمْـزٌ فَـهَـاءٌ ثُـمَّ عَـيْـنٌ
حَـاءُ * مُـهْمَلَـتَانِ ثُــمَّ غَيْـنٌ خَــاءُ
Hamzah (أ),
Ha besar (ه), ‘Ain (ع),
Ha kecil (ح), kemudian Ghain (غ)
dan Kha (خ).
والـثّـَانـي إِدْغَـامٌ بِسـتَّةٍ أَتَـتْ * فِـي
يَـرْمَـلُـونَ عِنْدَهُمْ قَدْ ثَبَتَتْ
Kedua,
Idgham dengan enam huruf yang akan datang kemudian
terkumpul
dalam kata yarmilu>na,
telah kusampaikan disisimu dengan sebenarnya.
لَـكِنَّهَا قِسْـمَانِ قِسْــمٌ يُـدْغَـمَا * فِـيهِ
بِـغُـنّـَةٍ بِيَـنْـمُو عُلِـمَـا
Akan
tetapi idgham itu ada dua jenis yaitu memasukkan dengan dengung (Idhgam bi
ghunnah), jika bertemu dengan huruf yang terkumpul dalam kata yanmu
maka
dibaca dengaung dan tidak berada dalam satu kata
Kecuali
apabila keberdaan huruf-huruf tersebut dalam satu kata, maka tidak diidhamkan,
seperti dunya, sinwan
لِلـنُّــونِ إِنْ تَسْـكُنْ وَلِلتّـَنْوِينِ
* أَرْبَـعُ أَحْكَـامٍ فَخُـذْ تَبْـيِـيـنِـي
فَـالأَوَّلُ الإظْـهَارُ قَـبْـلَ أَحْـرُفِ * لِلْحَـلْـقِ
سِـتٍ رُتِّبَتْ فَلـتَـعْرِفِ
هَمْـزٌ فَـهَـاءٌ ثُـمَّ عَـيْـنٌ حَـاءُ *
مُـهْمَلَـتَانِ ثُــمَّ غَيْـنٌ خَــاءُ
والـثّـَانـي إِدْغَـامٌ بِسـتَّةٍ أَتَـتْ * فِـي
يَـرْمَـلُـونَ عِنْدَهُمْ قَدْ ثَبَتَتْ
لَـكِنَّهَا قِسْـمَانِ قِسْــمٌ يُـدْغَـمَا * فِـيهِ
بِـغُـنّـَةٍ بِيَـنْـمُو عُلِـمَـا
إِلاَّ إِذَا كَـانَـا بِـكــِلْمَـةٍ فَــلاَ *
تُـدْغِـمْ كَدُنْـيَا ثُمَّ صِـنْوَانٍ تَـلاَ
وَالثَّـانـي إِدْغَــامٌ بِغَيْــرِ غُـنَّةْ * فـي
الـلاَّمِ وَالـرَّا ثُـمَّ كَـرّرَنَّـهْ
وَّالثَـالـثُ الإِقْـلاَبُ عِنْـدَ الْبَـاءِ *
مِيــماً بِغُـنَــةٍ مَـعَ الإِخْـفَـاءِ
وَالرَّابِـعُ الإِخْـفَاءُ عِنْـدَ الْفاضِـلِ * مِـنَ
الحُـرُوفِ وَاجِـبٌ لِلْفَاضِـلِ
فـي خَمْسَـةٍ مِنْ بَعْدِ عَشْرٍ رَمْزُهَا * فِـي
كِلْمِ هذَا البَيْتِ قَـدْ ضَمَّنـْتُـهَا
صِفْ ذَا ثَـنَا كَمْ جَادَ شَخْصٌ قَدْ سمَا * دُمْ
طَيّـَباً زِدْ فِي تُـقَىً ضَعْ ظَالِـمَا
Yang
terletak di pangkal tenggokan (adna al-halq) yaitu kha dan gha
Yang
terletak di tengah tenggoroka (wasath al-halq) yaitu ha dan ain
Yang
terletak di ujung tenggorokan (aqsa al-halq) yaitu hamzah dan ha besar
Cara
mengetahui huruf-huruf halqi tersebut sesuati atau tidak makhraj yaitu ketika
kita hendak membaca huruf adna alhalqi maka peganglah leher bagian atas, dan
apabila ingin membaca huruf wasat al-halq peganglah leher bagian tengah dan
saat membaca huruf aqsa al-halq maka peganglah leher bagian bawah. Apabila
sudah terasa ada getaran pada tempat-tempat itu pada saat membaca mak sudah
benar dalam membacanya.
Bedakan
cara membaca ha kecil dan ha besar. Jika ha kecil seperti orang yang kepedasan
dan ha kecil sama seperti tempat makhrajnya huruf hamzah.
Idgham
secara bahasa adalah memasukkan
Secara
istilah adalah memasukkan atau meleburkan huruf pertama (nun mati/tanwin)
kepada hurf idhghan sesudahnya
Terjemahan
Dan
adapun hukum nun mati dan tanwin yang Kedua idgham dengan enam huruf yang akan
datang kemudian yang terkumpul dalam kata yarmiluna, telah kusampaikan disisimu
dengan sebenarnya.
Terjemah
Jenis
ayang kedua adalah idgham bigahiri ghunnah yaitu apabila huruf lam dan ra yang
dibaca takrir (bergetar)
Terjemah
Yang
ketiga iqlab yaitu ketika nun sukun atau tanwin bertemu huruf ba maka dibaca
mim yang didengungkan serta disamarkan
Yang
keempat adalah ikhfa yaitu sisa huruf hijaiyah yang wajib menurut ulama qiraah.
Aku telah menyusun rumus 15 huruf ikhfa yang terankum dalam kalimat
No comments:
Post a Comment