Tuesday, June 21, 2022

Manahij at-Tafsir wa Qawa’iduhu fi ath-Thabiq Qawaid Tafsir

 Pengertian Qawaid Tafsir

1. Qawaid Tafsir adalah  Kaidah-kaidah dalam menafsirkan Alquran yaitu kaidah yang digunakan dalam memahami ayat-ayat Alquran. Salah satu contoh qawaid tafsir yaitu dhamir (kata ganti), Asal mulanya dhamir adalah untuk meringkas kalimat sebelumnya. Contohnya: Q.S.Al-Ahzab: 35

Artinya: “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukminlaki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.

Dhamir lahum pada ayat tersebut menggantikan puluhan kata sebelumnya yaitu untuk meringkaskan kalimat tidak terjadi pengulangan dan pemborosan kata.

2. Syarat-syarat Mufassir

a. mempunyai niat dan i’tikad yang lurus dan tidak berpengaruh pada hawa nafsu semata

b. menafsirkan berdasarkan Alquran, Hadis, perkataan sahabat dan sebagainya

c. menguasai bahasa Arab dan segaala ilmu yang melingkupinya yaitu nahwu, sharaf, balaghah, ilmu bayan, ma’ani, dan badi’ dan  sebagainya.

d. mengetahui kaidah-kaidah tafsir seperti amar nahi, mutlqa muqayyad, mathuq, mufham, dhamir, istifham dan sebagainya

e. mengetahui ilmu ushul fiqh, ilmu mantiq, ilmu fiqih, dan sebagainya.

3. Lafal amr secara bahasa الامر yang berarti perintah atau suruhan. Amr adalah kebalikan dari Nahyi yaitu yang berarti larangan. Sedangkan secara istilah amr adalah suatu lafal yang dipergunakan oleh orang yang lebih tinggi derajatnya kepada orang yang lebih rendah untuk meminta bawahannya mengerjakan suatu pekerjaan yang harus dikerjakannya.

Kaidah Amar

  الأمر المطلق يقتضى الوجوب الا لصارف

Pada dasarnya amr (perintah) itu menunjukkan kepada wajib dan tidak menunjukkan kepada selain wajib kecuali dengan qarinah-qarinah tertentu

Contoh lafal amr yang menunjukkan kepada wajib dan tidak ada qari>nah yang memalingkan dari makna wajib:

Artinya: “Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya kamu diberi rahmat.” (Q.S.An-Nur: 56)

 

Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (Q.S. An-Nisa’: 36)

 

Contoh lafal amr yang menunjukkan kepada selain wajib karena qari>nah-qari>nah tertentu:

a.       Nadb ( الندب ) anjuran seperti:

Artinya: ”Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, (Q.S. An-Nur:33)

 

b.      Iba>h{ah ( الاباحة ) boleh dikerjakan seperti:

Artinya: ”Apabila shalat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.” (Q.S. Al-Jumu’ah: 10)

 

 

c.       Ta’ji>z ( التعجيز ) menunjukkan kelemahan, seperti:

Artinya:”Maka buatlah satu surat saja yang semisal dengan Alquran, dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah jika kamu termasuk orang yang benar.” (Q.S. Al-Baqarah: 23)

Contoh-contoh tersebut menunjukkan kepada makna selain wajib karena adanya qarinah yang menyebabkan berpaling dari makna aslinya.

No comments:

Post a Comment

Pengertian Hadits Tarbawi